EVALUASI BEBAN KERJA DAN KELUHAN SUBJEKTIF PADA PEMANFAATAN TUNGKU TANAH LIAT BERLANDASKAN LANTAI DI DESA WISATA ‘X’ TABANAN BALI
DOI:
https://doi.org/10.52352/jpar.v15i2.204Keywords:
Postur kerja jongkok, duduk di atas dingklik, keluhan muskuloskeletalAbstract
Postur kerja jongkok pada peralatan kerja dapur berupa tungku berlandaskan lantai menyebabkan warga mengeluh sakit pada pinggang, punggung, dan betis. Salah satu cara mengurangi keluhan warga adalah menyediakan alat sebagai penyangga postur yaitu duduk menggunakan dingklik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pre and post test group design (subyek yang sama). Jumlah sampel adalah adalah 14 orang warga yang diberikan dua perlakuan yaitu P0 (memasak dengan postur jongkok), dan P1 (memasak dengan postur duduk di atas dingklik). Pengukuran rasa lelah menggunakan 30 Item Self Rating Questionnaire Industrial Fatique Research Committee dari Japan Association Of Industrial Health, sedangkan pengukuran keluhan otot skeletal menggunakan NIOSH Nordic Body Map Subjective Filling. Dilihat dari rerata skor yang terjadi antara P0 (postur jongkok) dan P1 (duduk di atas dingklik), terjadi penurunan skor baik pada beban kerja, kelelahan maupun keluhan muskuloskeletal. Pada P1 terjadi penurunan beban kerja sebesar 4,5%, skor kelelahan sebesar 25,46%. Sedangkan pada keluhan muskuloskeletal terjadi penurunan sebesar 29,40%.