RAGAM BAHASA INGGRIS OLEH PEDAGANG ASONGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI SANUR-BALI

Authors

  • Ni luh Supartini Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional
  • Ni Made Ayu Sulasmini Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional
  • Kadek Ayu Ekasani Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional

DOI:

https://doi.org/10.52352/jpar.v16i2.76

Keywords:

ragam bahasa, pedagang asongan, pariwisata

Abstract

Penggunaan bahasa Inggris oleh pedagang asongan di kawasan wisata Pantai Sanur menjadi objek menarik untuk diteliti. Pedagang asongan yang memiliki latar belakang budaya dan dialek yang sangat unik merupakan fenomena kebahasaan yang kompleks dari sisi semantic. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbaga ragam bahasa Inggris yang digunakan oleh pedagang asongan dengan wisatawan di daerah wisat Pantai Sanur. Target khususnya adalah mengidentifikasi, menganalisa dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk dan strategi bahasa yang digunakan oleh pedagang asongan di daerah wisata Pantai Sanur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif secara etnografis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa ragam bahasa yang digunakan oleh pedagang asongan dalam melakukan interaksi dengan wisatawan asing menggunakan bahasa Inggris adalah bahasa Inggris dialek Bali, ragam bahasa yang digunakan adalah santai yang biasa mereka gunakan sehari-hari dan hanya diterjemahkan ke dalam bahasa  Inggris. Penutur banyak menggunakan bentuk kata yang dipendekkan, kosakatanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman bahasa yang digunakan adalah faktor social dan situasional.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-09-18

How to Cite

Supartini, N. luh, Ayu Sulasmini, N. M., & Ayu Ekasani, K. (2017). RAGAM BAHASA INGGRIS OLEH PEDAGANG ASONGAN DI KAWASAN WISATA PANTAI SANUR-BALI. Jurnal Kepariwisataan, 16(2), 57–67. https://doi.org/10.52352/jpar.v16i2.76